Selasa, 19 Maret 2013

Modifikasi Cam Shaft 3

Perhitungan pada durasi dan tinggi angkatan cam (lifting) perlu disesuaikan dengan kerja motor bakar seperti pada tabel 1 sebelum melakukan modifikasi. Durasi sangat berhubungan dengan langkah kerja dari crank shaft, sehingga durasi yang effektif untuk jenis sepeda motor balap apapun bukanlah yang berdurasi sangat berlebihan (lama) atau terlalu singkat (pendek). Misalkan, durasi cam in dibuat.panjang, periset berasumsi campuran bahan bakar dan udara  yang masuk akan semakin besar.
Grafik Durasi Cam Shaft
Gbr. 23. Grafik Hubungan Durasi dan Lifting Valve

Pertanyaannya adalah: Apakah mungkin campuran bahan bakar akan effektif dan berkapasitas besar saat masuk kedalam silinder, apabila cam in sudah mulai bekerja pada bilangan derajat yang terlalu besar sebelum TMA (misalnya: ≥50 º  sebelum TMA) ? Jawabanya sudah pasti tidak effektif, karena saat itu cam in sedang membuka valve out untuk melakukan proses pembuangan, saat ini juga piston sedang bergerak naik dari TMB ke TMA. Apabila dihitung dari derajat pembukaan cam shaft, maka posisi cam shaft  pada saat crank shaft 60º sebelum TMA (60º sebelum TMA + 10º setelah TMA berarti jumlahnya 70º ) adalah diposisi 35º menjelang penutupan valve out. Posisi valve out ini jelas masih tinggi (apabila durasi pembuangan dibuat 280º dan durasi pemasukan 300º dengan lifting maksimal 10 mm), pada saat ini valve in kemungkinan akan terbentur gerakan piston dan mungkin juga bertabrakan dengan valve out yang masih membuka -+ 1,25 mm. Ilustrasi diatas hanyalah sebagai contoh, bahwa durasi pada cam shaft haruslah dibuat dengan teliti, juga hal yang sama apabila membuat angkatan valve (lifting menjadi lebih tinggi dari sebelumnya).

Dari hasil pengujian atau dynotest durasi cam shaft yang berbeda (tabel dan grafik  uji coba terlampir) dengan variasi durasi 210º, 260º, 270º,dan 280º, apabila dibuat dalam dalam sebuah grafik akan menunjukkan bahwa cam shaft dengan durasi 260º pada seluruh uji coba dynotest pengujian ketiga memiliki power output (Hp) yang paling besar sekitar 19 Hp pada putaran 10.000 Rpm., juga saat putaran engine mulai berada di sekitar 5500 Rpm (power outputnya lebih besar dibanding durasi cam shaft yang lain). Seperti ditunjukkan pada gbr. 24. 
Grafik pengaruh durasi cam shaft pada power out put
Gbr. 24. Grafik Pengaruh Durasi Pada PowerOutput

Untuk bahan masukan dalam menentukan durasi dan lifting valve, pengertian durasi dan lifting pada cam shaft perlu dimengerti dan dipahami sebaik-baiknya terlebih dahulu oleh periset seperti yang ditunjukan pada gbr. 25. L adalah langkah maksimal cam shaft membuka valve in (dalam mm) dan Di º adalah panjang langkah cam shaft saat membuka valve ini. Begitu pun lifting (Lo) dan durasi (Do º) cam shaft pada langkah pembuangan.
Durasi dan lifting vavle indurasi dan lifting valve out cam lobe
Gbr. 25. Durasi dan Lifting Cam Shaft

Durasi cam in dan out juga harus sesuai dengan modifikasi yang dilakukan pada bagian-bagian lain sebelumnya, seperti penyesuaian dengan perubahan pada komponen-komponen dikepala silinder dan block silinder. Bila demikian, sebaiknya modifikasi cam shaft dilakukan setelah modifikasi komponen kepala silinder lainya dan modifikasi pada bagian blok silinder sudah diselesaikan.

Durasi dan lifting juga bisa dibuat lebih dahulu sebelum modifikasi komponen-komponen lain selesai dikerjakan, asalkan periset telah memperhitungkan dan menyesuaikan dengan rencana modifikasi mulai dari pemasukan bahan bakar dan udara hingga target power out yang akan tercapai. Perhitungan modifikasi cam shaft berkaitan dengan valve-valve, ruang bakar dan kerja piston, serta crank shaftnya. (selanjutnya)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar