Selasa, 19 Maret 2013

Modifikasi Saluran Masuk dan Saluran Buang Kepala Silinder

Pekerjaan riset dengan melakukan modifikasi pada saluran masuk (inlet) dan saluran buang (outlet) merupakan pekerjaan yang sederhana dan tidak terlalu banyak mengeluarkan biaya dalam mengembangkan sepeda motor standar pabrikan. Inti pekerjaan ini maksudnya adalah membuat jalannya bahan bakar dan udara  atau gas buang tidak terhambat, sehingga alirannya lebih effisien dan effektif. Hambatan pada saluran masuk dan saluran buang umumnya adalah : 
  • Kekasaran permukaan yang dilalui oleh bahan bakar dan udara atau gas buang
  • Lengkungan atau belokan yang membuat aliran menjadi pusaran atau menghambat laju  aliran pemasukan dan pembuangan
  • Jarak saluran masuk dan buang yang lebih panjang, sehingga waktu aliran mennjadi lebih  lama
  • Lubang saluran tidak simetris dengan dudukannya.
Kekasaran permukaan dalam saluran masuk yang disebabkan oleh proses pabrikasi memang tidak bisa dihindari, terutama pada sisi sambungan proses casting yang berbentuk garis. Langkah yang terbaik adalah menghaluskan permukaan saluran dengan menggosok permukaan saluran yang kasar dengan kertas amplas secara manual atau menggunakan peralatan mesin (electric tool atau air tool) seperti bor tangan atau peralatan tuner khusus yang banyak beredar dipasaran. Untuk peralatan dalam pengembangan sepeda motor lihat pada bagian perlengkapan riset pada akhir buku ini. 


Bagian Saluran Intake Manifold Sebelum Modifikasi Bagian Saluran Intake Manifold Sesudah Modifikasi
         a. Sebelum Modifikasi                          b. Setelah Modifikasi

Gbr. 12. Saluran Masuk atau Buang pada Kepala Silinder

Gbr. 12. Merupakan contoh yang menggambarkan saluran masuk yang berada dikepala silinder dengan arah panah yang menunjukan bagian-bagian yang perlu diperhatikan dalam meningkatkan effesiensi dan effektifitas, yaitu  masuknya campuran bahan dan gas serta keluarnya gas buang dengan waktu dan hambatan yang relatif lebih sedikit dibanding saluran masuk dan saluran buang satndar pabrikan.

Pada gbr.12.a. bagian-bagian permukaan yang dapat menghambat lajunya aliran campuran bahan bakar/udara dan laju aliran gas buang. Untuk melakukan pekerjaan ini, periset tidak terlalu membutuhkan peralatan khusus dan biaya yang besar. Periset bisa menggunakan kertas abrasive (kertas amplas) yang berbahan dasar kain atau kertas, namun tingkat kekasarannya harus diperhatikan. Tingkat kekasaran yang tidak tepat akan mengakibatkan goresan kasar pada permukaan yang dihaluskan, paling tidak kekasaran kertas amplas yang digunakan berkisar 320 keatas (ukuran kekasaran abrasive umumnya menggunakan grit). Pekerjaan dapat dilakukan dengan menggunakan jari atau dengan bantuan lain, sehingga garis yang disebabkan oleh proses casting dan kekasaran permukaan saluran menjadi lebih halus.

Masih pada gbr. 12.a, selain permukaan yang perlu dihaluskan, coba perhatikan dan teliti bagian tekukan/belokan atau lainnya yang mungkin akan menghambat lajunya aliran pemasukan dan pengeluaran pada kepala silinder. Beberapa anak panah adalah contoh daerah yang kemungkinan akan menyebabkan terjadinya hambatan aliran pemasukan dan pembuangan. Untuk beberapa pabrikan sepeda motor (tanpa disebut nama), posisi belokan dan tonjolan penghantar valve bisa menghambat laju aliran pemasukan dan pembuangan. Pada bagian belokan masih dapat dilakukan dengan mudah, namun harus berhati-hati agar dudukan valve tidak tergores dan terjadi kebocoran. Belokan dihaluskan secukupnya, jangan sampai berlebihan, karena berdampak kepada pengurangan kecepatan dan hilangnya turbulensi pada laju aliran pemasukan dan pembuangan. Tonjolan penghantar valve sebaiknya dikerjakan dengan peralatan khusus, biasanya dikerjakan dengan pemotongan menggunakan mesin milling di bengkel bubut, untuk pengerjaannya bisa dilakukan sendiri (apabila menguasai operasional mesin milling) atau dengan bantuan ahlinya sesuai dengan permintaan periset.

Hasil dari modifikasi pada gbr. 12.b. menunjukkan garis dan kekasaran proses casting, lekukan dan belokan, serta tonjolan penghantar valve yang dapat menghambat laju aliran pemasukan dan pembuangan sudah diminimalisasi. Akibatnya tentu aliran laju pemasukan dan pembuang pada saluran pemasukan (inlet port) dan saluran pembuangan (outlet port) menjadi lebih baik.

Bagian Dudukan Intake manifold sebelum di modifikasibagian dudukan intake manifold sesudah dimodifikasi
                                         a. Sebelum Modifikasi                          b. Sesudah Modifikasi

Gbr. 13. Modifikasi Dudukan Intake Manifold

Gbr. 13. adalah modifikasi dudukan intake manifold pada kepala silinder, yang tujuannya adalah mempersingkat atau memperpendek jarak saluran masuk campuran bahan bakar dan udara dari intake manifold ke ruang bakar (X dan X1). Proses pengerjaannya memerlukan bantuan seseorang yang ahli melakukan pengelasan alumunium (pengelasan argon) dan juga proses machining untuk memotong dan membuat dudukan baru yang sama ukuran dan dimensinya dengan aslinya. Kenapa  modifikasi ini perlu pengelasan alumunium? Modifikasi memperpendek dudukan atau flange inlet memerlukan pengelasan alumunium dengan las argon untuk mengisi bagiain bawah flange inlet port sebelum dikurangi atau dipotong pada proses machining.

Satu lagi setelah melakukan modifikasi diatas, perhatikan apakah diameter dari intake port pada kepala silinder sudah sesuai atau sama dengan diameter lubang intake manifold pada karburator. Apabila sama berarti pekerjaan modifikasi untuk inlet port pada kepala silinder sudah selesai.

Apabila diameter tidak sama atau posisi antara inlet port kepala silinder dan intake manifold tidak lurus, maka hambatan pada laju aliran pemasukan dan pembuangan masih akan terjadi. Bila yang terjadi hanya tidak lurus antara keduanya, untuk meluruskannya cukup menggeser intake manifold agar lubangnya benar-benar lurus dengan lubang intake port pada kepala silinder. Cara meluruskan intake manifold adalah bisa dengan memperbesar salah satu lubang bautnya, apabila lubang intake manifold dan lubang  inlet port sudah sama besar. Perhatikan juga diameter dari gasket antara exhost dan knalpot,  jangan sampai  diameter tengah gasket lebih kecil atau tidak sama, akibatnya aliran gas buang tidak sempurna.

Jika salah satu lubang sudah sesuai standar namun lubang satunya belum sesuai, maka lubang yang belum sesuai harus diperbesar hingga diameternya menjadi sama . Untuk memperbesar lubang intake port atau intake manifold bisa menggunakan mesin bor listrik atau air tools bermata tuner, bisa juga dikerjakan dengan bantuan ahlinya dengan menggunakan proses machining untuk memperoleh hasil yang berkualitas.

Diameter lubang inlet port dan outlet port pada kepala silinder untuk tujuan balap seperti road race memiliki standarisasi baku (batas standar diameter yang diijinkan apabila digunakan untuk balap non free for all, misalnya untuk sepeda motor 110 cc batas diameter maksimal adalah 24 mm). Namun untuk diameter inlet dan outlet port kepala silinder sepeda motor drag  disesuaikan dengan kapasitas dan perhitungan periset.

Apabila pengembangan atau modifikasi yang dilakukan pada sepeda motor standar pabrikan sesuai dengan modifikasi yang digambarkan pada gbr. 12 dari a hingga b, sudah bisa dipastikan effesiensi langkah pemasukan akan meningkat dan proses pemasukan dan pembuangan juga lebih effektif, karena hambatan-hambatannya diminimailisasi. Akibatnya, power output sepeda motor akan meningkat dibanding power output semula (standard). (selanjutnya)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar