Sistim pengapian (Ignition System) sebagai salah satu dari sistim kelistrikan sepeda motor juga menjadi penentu besar kecilnya power output yang dihasilkan oleh engine. Untuk keperluan balap atau pacu di lingkungan road ataupun drag, sistim pengapian menjadi bagian utama yang memerlukan perhatian periset. Umumnya riset yang dilakukan pada sistim pengapian adalah memaksimalkan terjadinya pengapian oleh kerja CDI dan Busi (plug). Untuk balap jenis standar (OMR) tidak memerlukan modifikasi atau riset khusus pada sistim pengapian, yaitu seperti contoh adalah tidak diijinkan mengganti cdi standar. Berbeda dengan even balap sepeda motor dari beberapa pabrikan, umumnya penggunaan cdi dan coil non pabrikan merupakan hal biasa, baik itu cdi non programmable atau programmable. Komponen lainnya hanyalah penggantian dengan part racing yang ada dipasaran, mulai dari kabel busi hingga ke busi. Gambar 7, salah satu bagian dari sistim pengapian pada sistim kelistrikan sepeda motor.


FIG. 7. Ignition Systems
Untuk sistim pengisian (Charging System) terkadang tidak digunakan pada sebagian dari sepeda motor balap (road ataupun drag race) kecuali untuk kelas-kelas engine sepeda motor khusus balap (racing type) yang berkapasitas besar dan pada even balap internasional. Di Indonesia penggunaan sistim pengisian pada kelengkapan motor balap jarang ditemui, hampir seluruhnya menggunakan batere sebagai sumber tegangan bagi cdi. Jadi, tiap sepeda motor memiliki lebih dari satu batere. Hal ini mungkin disebabkan oleh waktu balap yang tidak memerlukan lampu penerangan, dan untuk meringankan beban dari engine. Istilah umum yang digunakan adalah sistim pengisiannya total lost. (selanjutnya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar