Kondisi saluran masuk (intak manifold dan inlet por kepala silinder) sangat menentukan besarnya campuran bahan bakar dan udara yang akan masuk kedalam ruang silinder. Untuk membuktikan pengaruhnya bisa digunakan persamaan kontinuitas. Dimana Kapasitas Aliran (Q1) luas penampang pertama dari saluran yang dilalui (A1) dikalikan kecepatan alirannya (V1) akan sama dengan kapasitas aliran pada saluran kedua (Q2) luas penampang saluran kedua (A2) yang dikalikan dengan kecepatan alirannya (V2), persamaa ini bisa ditulis dengan rumus, sebagai berikut (gbr. 5.6):

Lamanya waktu yang diperlukan dalam proses pemasukan campuran nya waktu yang diperlukan dalam proses pemasukan campuran bahan bakar sudah ditentukan oleh durasi dari cam shaft, sedangkan kapasitas campuran bahan bakar ditentukan oleh volume langkah piston (langkah crank shaft) dan volume ruang bakar. Bila digunakan dengan persamaan kontinuitas, berarti A1 > A2 dan V1 < V2 atau jika campuran bahan bakar dan udara yang masuk melalui pada saluran berdiameter A 1 memiliki kecepatan (V1) lebih rendah dibanding kecepatan (V2) pada diameter A2. Bila demikian, maka intake manifold sebaiknya dikurangi panjangnya, bila tidak disamakan diameternya atau naikan durasi cam shaftnya, maka campuran bahan bakar dan udara yang dimasukkan kedalam ruang silinder akan tidak sesuai dengan kapisitas yang dibutuhkan oleh langkah pemasukan dan durasi cam shaft beberapa derajat. Bisa juga disimpulkan, apabila diameter intake lebih kecil dari diameter karburator, durasi cam shaft tidak mencukupi kapasitas campuran bahan bakar dan udara yang dibutuhkan untuk pembakaran. Akibatnya tekanan kompresi tidak normal, begitu juga hasil pembakarannya.

Dari (1) dan (2) diperoleh:

Persamaan kontinuitas dan penerapan Hukum Berneoulli (gbr. 5.7) dapat dipergunakan dalam meriset sistim bahan bakar, sehingga menghasilkan kerja pemasukan campuran bahan bakar dan udara yang sesuai dengan kebutuhan engine yang diriset. Diameter lubang output karburator yang sesuai dengan intake manifold, akan menyebabkan effektifitas durasi dan lifting cam shaft meningkat. Hasilnya power output hasil pembakaran sesuai dengan perubahan (modifikasi) yag telah dilakukan periset. (baca selanjutnya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar