Tips sederhana hemat BBM saat menggunakan sepeda motor perlu dilakukan, meskipun biaya pemakaian BBM untuk kebutuhan sepeda motor sehari-hari sudah lebih hemat dibanding biaya tranportasi dengan kendaraan umum. Tapi jangan salah bila per hari kita bisa 10% atau 20% berhemat dan setelah setahun kemudian dihitung, maka penghematannya cukup lumayan. Bila sehari pengeluaran untuk BBM sekitar 10 ribu rupiah dan bisa lebih jika premium di beli dari penjual eceran. Bisa dihitung sebulan dengan 25 hari kerja berarti pengeluarannya berkisar 250 ribu rupiah.
Berapa penghematan yang bisa dibuat, bukannya sepeda motor itu sudah hemat dibanding menggunakan transportasi umum? Benar dan memang menggunakan sepeda motor jauh lebih hemat, namun dari pengeluaran yang sudah hemat itu juga bisa dibuat lebih hemat lagi. Ini maksudnya bagaiamana ya? Apa sebeum menghemat harus mengeluarkan biaya terlebih dahulu seperti promosi produk penghematan? Ditulisan ini saya coba share pengalaman dan bkuan omdo, sekaligus tanpa biaya dan bisa dilakukan sendiri dirumah masing-masing.
Sebenarnya sederhana dan simple tips untuk lebih berhemat BBM saat menggunakan sepeda motor kita, tapi tips ini juga bisa untuk pengguna mobil. Hal apa saja yang perlu dilakukan kita tanpa mengeluarkan biaya alias murah, seperti dibawah ini:
Tips hemat BBM dengan melakukan perawatan rutin
Untuk tip pertama ini sangat penting dan perlu diperhatikan, terutama bagi sepeda motor yang sudauh tidak memiliki jaminan seervice gratis. Biaya perwatan yang dikeluarkan menurut saya bukan suatu pemborosan, tapi suatu keharusan daripada nantinya harus kelaur biaya lebih besar akibat kerusakan yang terjadi saat sepeda motor digunakan. Coba saja kita tidak pernah ganti minyak pelumas (oil) secara berkala, dijamin ketika rusak dan dihitung biaya pengeluarannya akan jauh lebih tinggi dari pada melakukan penggantian minyak pelumas. Disamping itu juga, kita rugi waktu dan biaya tambahan disaat sepeda motor yang rusak itu sedang diperbaiki. Minyak pelumas tersebut adalah salah satu perawatan rutin yang harus dilakukan, untuk perawatan rutin lainnya adalah sebagai berikut:
- Periksa tekanan ban seluruhnya dan usahakan jangan terlalu rendah (kempes). Untuk keamanan, tekanan ban juga jangan terlalu keras, karena disaat berbelok kemungkinan akan tergelintir dan terjatuh. Untuk tekanan normal biasanya tertera dibuku panduan atau tanyakan pada pengisi anginnya
- Bersihkan Saringan udara, bisa dicuci dengan air sabun lalu dikeringkan atau hanya ditiup angin bertekanan tinggi. Tujuan membersihkan saringan udara ini adalah agar disaat langkah pemasukan (hisapan piston), perbadingan bahan bakar dan udara yang masuk seimbang. Bila saringan udara kotor dan udara terhambat, maka pengaruhnya adalah kapasitas bahan bakar akan lebih besar dibanding udarayang masuk.
- Sebelum penggantian minyak pelumas, jangan lupa memeriksa saringan minyak pelumas (oil filter) bila ada. Bila saringan minyak pelumas bersih, maka minyak pelumas akan melumasi bagian-bagian lebih sempurna pada bagian-bagian berputar atau bergesek Atau sebaliknya bila saringan minyak pelumas tidak pernah dibersihkan atau diganti, maka sirkulasi minyak pelumas akan terhambat dan akan menibulkan kerusakan akibat gesekan dari bagian-bagian yang berputar atau bergesek
- Jangan gunakan knalpot balap ( racing muffler), cukup gunakan knalpot standar pabrikan. Kenapa knalpot racing lebih boros? Karena knalpot ini berjenis straight flow, yaitu gas buang langsung keluar keudara bebas lebih cepat dan tanpa hambatan. Akibatnya bila digunakan pada sepeda motor standar, BBM mennjadi boros dan engine (mesin akan lebih panas akibat sebagian gas bahan bakar saat langkah pemasukan pada motor 4 tak atau saat pembilasan pada motor 2 tak. Jadi penggunaan knalpot racing harus diikuti dengan perubabhan dikarburator atau EFI-nya.
- Periksa ketegangan rantai roda, jangan terlalu kendor atau terlalu keras
- Gunakan komponen standar pabrikan sepeda motor, terutama pada komponen roda
- Tips ini tidak berlaku bagi sepeda motor yang telah dimodifikasi atau sepeda motor untuk balap.
Memperhatikan cara mengemudi sepeda motor/mobil
Untuk tips hemat yang satu ini mungkin sudah diketahui dan umum, tapi tidak ada salahnya ditulis sebagai pengingat. Cara mengemudi juga sangat mempengaruhi hemat atau borosnya penggunaan bahan bakar sepeda motor, untuku melakukan tips ini antara lain:
- Tidak memaksakan engine (mesin) pada putaran (rpm) maksimal disaat perpindahan gigi mulai dari gigi satu hingga gigi terkahir. Perpindahan percepatan (gigi persneling) yang dilakukan di pturan maksimal akan membutuhkan bahan bakar yang lebih besar, nah bila hal ini kerap dilakukan disetiap pergantian percepatan bukan tidak mungkin penggunaan BBM akan jauh lebih boros dibanding melakukan perpindahan percepatan (gigi persneling) sebelum putaran engine berteriak nyaring. Pengaruh buruk selain boros bahan bakar, perpindahan percepatan yang selalu dilakukan pada saat putaran engine maksimal (berteriak) adalah suatu hal yang memaksakan komponen-komponen engine yang berputar atau bergesek menjadi lebih berat dari kerja normalnya. Bisa dibayangkan pemborosan yang terjadi bila umur sepeda motor jauh lebih pendek dari pemakaian normal. Untuk jenis otomatic, jangan buka handle percepatan terlalu besar untuk memperoleh kecepatan dan spont spontanitas yang tinggi. Biarkan dan buka handle percepatan secara normal, agar pemasukan bahan bakar yang masuk tidak dipaksakan
- Sesuaikan beban penumpang dengan aturan yang telah ditetapkan, sehingga eninge yang menjadi penggerak sepeda motor tidak melakukan kerja terlalu berat dan memerlukan lebih banyak BBM

Pada tips terahhir ini sedikit membutuhkan biaya untuk membeli alat tambahan atau suplemen yang akan dipasang pada sistem bahan bakar sepeda motor. Untuk tips ini saya hanya ingin berbagi satu suplemen yang sudah populer dan teruji bisa meningkatkan power output tanpa melakukan modifikasi, yaitu penggunaan kapur baurs. Suplemen itu adalah kandungan napthalene pada kapur barus (kamper penghilang bau). Untuk penghemat bahan bakar sistem magnetic belum pernah dilakukan uji coba dan belum pernah membuktikan secara langsung pengaruhnya, jadi tidak diikut sertakan pada tulisan ini.
Umumnya kapur barus yang mengandung napthalene itu dicampur didalam bahan bakar, dan memang benar tenaga yang dihasilkan oleh engine (mesin) sepeda motor jauh lebih besar dibanding menggunakan BBM murni. Namun, hal tersebut ( kandungan napthalene) akan mempengaruhi bagian-bagian yang dilalui oleh bahan bakar. Untuk sistim bahan bakar sepeda motor yang menggunakan Electronic Fuel Injection cara ini sangat riskan dan akan menimbulkan kerusakan pada bagian-bagian yang dilalui oleh bahan bakar. Lalu bagaimana caranya agar penggunaan napthalene itu tidak mengganggu komponen pada sistem bahan baakr?
Penggunaan kapur barus (kamper) yang aman adalah dibagian saringan udara, sehingga kandungan napthalene akan ikut terhisap oleh udara yang masuk ke dalam ruang pembakaran dan tidak melalui bagian-bagian yang mudah rusak pada sistim bahan bakar sepeda motor. Udara yang mengandung napthalene ini akan membuat proses pembakaran menjadi lebih mudah dan cepat, bahkan dipagi hari tidak diperlukan proses choke disaat menghidupkan engine (mesin) dalam keadaan dingin. Penempatan kapur barus di saringan udara jauh lebih aman dan tidak menimbulkan kerusakan, jadi tips penggunaan kapur barus di saringan udara yang di sarankan, bukan dimasukkan atau dicampur langsung kedalam bahan bakar.
Penggunaan kapur barus ini cukup diletakkan dibagian luar atau didalam ruang saringan udara, bisa dikat dengan perekat didekat saringan udara. Satu bungkus kecil kapur barus cukup untuk beberapa waktu, kemungkinan bisa digunakan hingga 1 bulan bila diletakan didalam ruang saringan udara (dibagian depan kawat saringan). Sekantong kapur barus kecil itu cukup diberi 3 lubang dengan jarum dan jangan terlalu besar, tujuannya adalah uap napthalene yang masuk tidak berlebihan dan kapur barus dapat digunakan lebih lama. Tips ini tidak disarankan pada jenis kendaraan (engine diesel), karena karakteristik bahan bahannya berbeda dengan premium.
Untuk menguji bekerja atau tidaknya uap napthalene yang berasal dari kapur barus, coba jalankan sepeda motor atau mobil pada percepatan awal 3. Bila engine (mesin) tidak mati berarti napthalene sudah masuk dan bercampur dengan udaran dan bahan bakar yang masuk ke ruang pembakaran. Umumnya power out put kendaraan yang menggunakan napthalene meningkat hingga 25% (sudah diuji coba Dynotest pada tahun 2006). Untuk penggunaan kendaraan secara normal dijalan umum, akan meningkatkan effesiensi penggunaan bahan bakar. Sedangkan sebaliknya akan meningkatkan performa kendaraan, bila digunakan di arena balap.
Seluruh tips hemat BBM yang telah diuraikan diatas mungkin belum sempurna, tapi mudah-mudahan penghematan yang akan didapat berkisar 20-30% dari penggunaan bahan bakar. Tips in juga berlaku pada penggunaan mobil. Apabila tips ini kurang dan jauh dari sempurna, silahkan saran dan kritiknya,...Thank's
Tidak ada komentar:
Posting Komentar